PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)--  Saat ini,  gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Pekanbaru di berada di Jalan Senapelan, Kecamatan Senapelan menjadi posko dan rumah singgah bagi warga Kota Pekanbaru yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sementara itu keberadaan posko dan rumah singgah penanggulangan kabut asap ini merupakan kerjasama antara LAMR Pekanbaru dan PT PLN Regional Riau Kepri dan dilaunching secara langsung Direktur PT PLN (Persero) Regional Sumatera Wiluyo Kus Dwiharto didampingi Ketua Dewan Pimpinan Harian LAMR Pekanbaru Datuk Yose Saputra, Selasa (24/9/2019).

Hadir juga pada launching itu pimpinan PT PLN Regional Riau Kepri, pengurus LAMR Pekanbaru, Camat Senapelan Fabillah Sandy, serta undangan lainnya.

Camat Senapelan Fabillah Sandy sangat  mengapresiasi keberadaan posko dan rumah singgah penanggulangan kabut asap di Gedung LAMR Pekanbaru tersebut. 

"Dengan adanya posko dan rumah singgah penanggulangan kabut asap kerjasama antara LAMR Pekanbaru dan PT PLN Regional Riau Kepri ini, total sudah ada tiga posko dan rumah singgah di wilayah Kecamatan Senapelan," sebut Fabilah.

"Untuk rumah singgah terdiri dari kantor Kecamatan Senapelan dan Gedung LAMR Pekanbaru. Sementara posko penanggulangan kabut asap di Puskesmas Senapelan," tambah pria yang akrab disapa Obet ini.

Khusus posko dan rumah singgah di Gedung LAMR Pekanbaru, kata Obet dilengkapi berbagai fasilitas penunjang seperti 5 buah tabung oksigen, kursi 5, karpet, obat-obatan dan vitamin serta masker.

"Semua fasilitas tersebut merupakan bantuan dari PT PLN. Fasilitas yang ada ditambah ruangan yang luas dan dilengkapi pendingin ruangan. Dan ini sudah-sudah sangat memenuhi standar sebagai rumah singgah," ujar Obet.

Lebih jauh disampaikan Obet, posko dan rumah singgah di Gedung LAMR Pekanbaru siap menampung warga korban asap se Kota Pekanbaru. 

"Jadi bukan khusus warga Senapelan saja, tapi untuk warga Kota Pekanbaru. Saat ini, jadwal operasional sesuai jam operasional gedung LAMR Pekanbaru. Tetapi,  kalau (cuaca) memburuk, akan dibuka 24 jam, namun kita tentu tak ingin memburuk. Sedangkan untuk dokter, masih diperbantukan dari Puskesmas Senapelan," tutur Obet.. (Dl/Hen)